Wednesday, May 1, 2024

Megawati Kritik Parpol Comot Kader Lain, Fahri Hamzah: Terima Kasih Ibu Megawati

JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri melontarkan kritik kepada partai politik yang mencalonkan kader partai lain di Pilpres 2024.

Kritikan Megawati yang dilontarkan saat HUT ke-50 PDI Perjuangan 10 Januari 2022 itu dinilai sangat tepat oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Fahri Hamzah.

“Kritik ibu Mega tentang partai politik yang mencalonkan kader orang lain bahkan tega ingin mengambil kader partai lain adalah kritik kepada krisis partai politik di tanah air,” kata Fahri Hamzah kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/1/2022).

Sebelumnya, Megawati menyindir partai politik yang mendompleng kader PDIP untuk diusung calon presiden 2024. Megawati heran dengan partai politik yang tidak mengusung kadernya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Aku sampe lihatin, aku bilang Mba Puan, Mas Nana lucu ya orang berpolitik sekarang kok kayak gitu ya, gimana sih maunya? Emangnya ngga punya kader sendiri? Iya, dompleng-dompleng, iki aturannya piye,” kata Megawati, dalam pidato HUT PDIP ke-50, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1).

“Jadi pertanyaan saya, big questin, mau bikin partai itu untuk apa? Jangan lupa itu organisasi partai politik, jadi ya terang dong, internalnya itu kan harus mempersiapkan, saya ndak tau kalau mempersiapkan di lain partai itu apa namanya, tapi kalau di kita sudah jelas itu kader, untuk jadi kader aja susah,” tegas Megawati.

Kata Fahri, tidak saja di hulu membuat partai politik tidak punya identitas pembeda atau ideologi pembeda dengan partai-partai lainnya, tapi juga di hilir partai politik tidak punya produk berupa orang-orang yang siap untuk dipertandingkan.

“Sehingga gelagapan dan kelayapan mencari orang yang bisa dicalonkan dan biasanya yang dicalonkan itu orang populer dan orang kaya,” tegas Fahri.

Untuk itu, Fahri menyampaikan ucapan terima kasih kepada Megawati yang mengkritik kaderisasi partai politik di tanah air. Sebab, kata Fahri, krisis ini dalam dan harus dijawab dengan memerlukan dialog dan debat yang panjang.

“Kita berterima kasih kepada Ibu Mega mengadress krisis ini, meskipun sebagian dari krisis itu telah membuat partai besar juga seperti PDIP mengalami kegalauan antara Ganjar dan Puan, dan Ibu Mega mengatakan kenapa bukan beliau,” demikian Fahri.

Baca Juga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Populer