Monday, May 6, 2024

Amerika dan Inggris Kompak Dukung Ukraina dan Lawan China

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden langsung membuat kesepakatan dengan Rishi Sunak yang baru dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris.

Kesepakatan antara Biden dan Rishi Sunak itu terkait bekerja sama mendukung Ukraina melawan Rusia, sekaligus bekerjasama melawan China.

Kesepakatan antara Amerika dan Inggris itu diungkap pihak Gedung Putih setelah kedua pemimpin negara itu melakukan pembicaraan, sebagaimana dikutip AFP pada Selasa (25/10).

Kedua pemimpin berbicara untuk pertama kalinya beberapa jam setelah Sunak menjadi perdana menteri ketiga Inggris tahun ini. Ia diangkat menggantikan Liz Truss, yang hanya menjabat selama 49 hari.

Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin juga menegaskan kembali hubungan khusus yang ada antara AS dan Inggris, dan mengatakan mereka akan bekerja sama untuk memajukan keamanan dan kemakmuran global.

“Para pemimpin sepakat tentang pentingnya bekerja sama untuk mendukung Ukraina dan meminta pertanggungjawaban Rusia atas agresinya,” kata pernyataan itu tentang perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke tetangganya yang pro-Barat pada Februari.

Gedung Putih mengatakan Biden dan Sunak juga setuju untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh China, yang telah diidentifikasi Washington sebagai saingan geopolitik dan ekonomi utamanya di panggung dunia saat ini.

Downing Street sebelumnya telah merilis pembacaan sendiri dari panggilan di mana dikatakan bahwa pasangan itu “membahas sejauh mana kerja sama Inggris-AS, baik secara bilateral maupun di kawasan seperti Indo-Pasifik”, serta masalah yang lebih kontroversial dari Irlandia Utara.

Sebelumnya pada Selasa Biden telah memberi selamat kepada Sunak dalam sebuah tweet. Pada Senin (24/10), ia menyebut penunjukan Sunak, sebagai orang kulit berwarna pertama yang memegang jabatan perdana adalah tonggak terobosan.

Inggris telah menjadi sekutu penting AS di Eropa dalam mempersenjatai dan mendukung militer Ukraina ketika mencoba untuk mengusir invasi Rusia, yang dimulai Februari lalu. (AFP)

Baca Juga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Populer