JOMBANG – Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak generasi muda mempelajari hadits dan ilmu hadits selama di pesantren maupun lembaga pendidikan lainnya.
“Di Indonesia ini minim dan kurang sekali orang yang ahli dalam bidang ilmu hadits. Di sini kita melihat semangat meneruskan dan melanjutkan perjuangan para ulama, muhadditsin, khususnya Syaikh KH Hasyim Asy’ari,” kata Kiai Miftach saat wisuda ke-IX Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pondok Pesantren Tebuireng, Ahad (24/9/2023).
Kiai Miftach menyebut saat ini ahli hadits sangat sedikit, lantaran rendahnya minat pemuda Indonesia belajar ilmu hadits.
Jurusan kuliah hadits sepi peminat. Dikarenakan mempelajari ilmu satu ini butuh tenaga, pikiran, waktu bahkan harta lebih banyak.
“Bidang ilmu hadis membutuhkan semangat yang kuat, himmah yang tinggi, tidak mengenal lelah untuk meneliti rawi-rawi hadis. Meneliti hadis merupakan sebuah perbuatan, amalan, yang membutuhkan tenaga, pikiran, dan harta. Di sinilah minat mempelajari ilmu hadis tidak seperti ilmu yang lain,” paparnya.
Ulama asal Surabaya ini mengingatkan kedudukan hadis dan ilmu hadis dalam agama Islam sangatlah tinggi. Al-Qur’an dan hadis jadi dasar utama agama Islam. Bahkan mempelajari dan membaca hadis memiliki pahala yang cukup besar.
“Hadis jadi salah satu pedoman kehidupan umat Islam, bagi yang mau menghidupkan ilmu hadis maka tentu pahalanya sangatlah berlipat-lipat. Yang kurang berminat karena tidak tahu manfaatnya,” ujar Kiai Miftah.