Sunday, September 24, 2023

Repdem Bereaksi Keras Atas Aksi Demo 411

JAKARTA – Ketum Relwan Pejuang Demokrasi (Repdem) Wanto Sugito menanggapi serius Demo 411 dengan peserta sebagian besar mengaku berasal dari Persaudaraan Alumni 212 pada Jumat, 4 November 2022.

“Tuntutan demo yang meminta Presiden Jokowi mundur sangat berlebihan, sangat tidak realistik, penuh ambisi politik, dan melupakan realitas bahwa dalam sistem presidensial dimana Presiden dipilih langsung oleh rakyat memiliki basis legitimasi dan legalitas yang sangat kuat,” ujar Wanto dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Terhadap tuntutan menurunkan harga BBM dan harga bahan pokok, Wanto menilai justru peserta aksi demo 411 menunjukkan ketidakpahaman atas persoalan dampak pandemi dan kondisi ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina.

“Semua negara mengalami kenaikan BBM tidak terkecuali. Demikian pula terhadap kenaikan harga pangan,” jelas Wanto.

Ia menjelaskan PDI Perjuangan (Repdem adalah sayap organisasi PDI Perjuangan, red) telah mengambil langkah konkrit dengan menanam tanaman 10 pendamping beras sejak Maret 2021.

Wanto juga mengatakan betapa Presiden Jokowi telah bekerja keras, sehingga prestasi di dalam membangun perekonomian diakui dunia.

“Masak ada sekelompok warga negara Indonesia sendiri justru tidak melihat secara obyektif dan tidak melakukan langkah-langkah kongkrit untuk rakyat, bangsa dan negara, kecuali berdemo yang bikin macet dan penuh agenda politik daripada upaya memperbaiki nasib rakyat,” tukasnya.

Terhadap tuntutan perbaikan keadilan hukum, Wanto menjelaskan bagaimana Presiden Jokowi terus bekerja keras menggunakan kewenangannya untuk membangun sistem hukum yang lebih berkeadilan.

Kata Wanto, PDI Perjuangan mengakui pentingnya reformasi sistem hukum, sebagaimana telah dibahas bersama dalam Focus Group Discussion dengan Menko Polhukum, Prof. Mahfud MD diikuti para pakar hukum dengan berbagai rekomendasi, termasuk langkah aksi yang harus dijalankan pemerintah.

Namun, Wanto justru bertanya-tanya, kok ada sosok Refly Harun yang notabene sebagai Pakar Hukum Tata Negara malah dalam demo.

“Keikut sertaan Sdr. Refly Harun justru merendahkan kualitas kenalarannya di bidang Hukum Tata Negara. Ini yang sangat disayangkan. Sebab seorang pakar itu memiliki tugas yang bersifat mencerdaskan dan di dalamnya ada kecendekiawanan. Kedua hal inilah yang tereduksi,” ulasnya.

Bagi Wanto, sikap tegas PDI Perjuangan di dalam membela Presiden Jokowi penting dulakukan, karena Demo 411 sudah mengandung agenda politik kekuasaan yang jika dibiarkan akan berujung pada instabilitas politik.

Pada bagian akhir, Wanto yang Alumni UIN Hidayatulah Jakarta menyatakan keprihatinannya atas beberapa pendukung Jokowi yang tergabung dalam MUSRA, karena terlalu asyik mengikuti proyek elektoral, sampai lupa berbagai proyek delegitimasi kepemimpinan Presiden Jokowi yang dilakukan oleh Persaudaraan Alumni 212.

Baca Juga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Populer